Showing posts with label Cimahi. Show all posts
Showing posts with label Cimahi. Show all posts

Sunday, January 18, 2015

Dusun Bambu Family Leisure Park

Akhir-akhir ini saya sedang benar-benar keranjingan jalan-jalan alias traveling. Memang ya traveling itu menyenangkan dan bikin ketagihan. Setelah akhir tahun lalu saya baru saja melakukan perjalanan ke jogja mengunjungi beberapa tempat yang luar biasa. Itu kali pertama saya benar-benar jalan-jalan sesuai impian saya sejak lama "Backpacker-an", dari situ saya malah jadi semakin penasaran menunggu trip-trip berikutnya. Mungkin saya baru akan posting perjalanan backpacker saya ke Jogja setelah postingan ini.

Nah kali ini saya ingin share sedikit pengalaman saya mengunjungi salah satu lokasi wisata di kawasan Bandung Barat yaitu "Dusun Bambu Family Leisure Park" yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi Km. 11, Situ Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat. Akses jalan ke Dusun Bambu ini cukup mudah. Bagi kalian yang tinggal di kawasan Cimahi dan sekitarnya kalian bisa melalui jalur Cihanjuang, sedangkan bagi kalian yang berada di Bandung dapat mengakses lokasi melalui Jalan Sersan Bajuri ke arah Cisarua. 

Tiket masuk ke Dusun Bambu hampir mirip dengan Floating Market Lembang, Tarifnya Rp. 10.000,- per orang. Untuk kendaraan juga ada voucher tanda masuk kendaraan, motor Rp. 10.000,- mobil Rp 15.000,- bus dan mini bus Rp. 25.000,-. Nah tiket parkir jangan ditinggal di kendaraan ya karena saat masuk akan ada pemeriksaan tiket kembali.

List Harga Voucher Tanda Masuk
Tiket Masuk
Dari lokasi parkiran ke lokasi utama kita dapat berjalan atau menggunakan kendaraan yang disediakan oleh pihak pengelola, nama kendaraannya "Wara Wiri". Untuk naik kendaraan ini kita tidak perlu membayar lagi cukup dengan memperlihatkan tiket masuk saja. Lokasi utama sebenarnya tidak terlalu jauh hanya berjarak sekitar 3 menit jika ditempuh dengan menggunakan kendaraan "Wara Wiri" ini. Jalan juga bisa sih tidak terlalu jauh, hanya saja tidak ada salahnya untuk mencoba naik kendaraan unik ini :D

Kendaraan Wara Wiri
Shelter Wara Wiri
Petunjuk Arah
Setibanya di lokasi utama kita bisa langsung mengekplor area Dusun Bambu yang cukup luas, banyak pemandangan menarik disana, menurut saya Dusun Bambu ini cocok untuk berbagai kegiatan baik itu kegiatan rekreasi keluarga, kumpul dengan teman, atau bersama pasangan. Acara kantor, sekolah, atau kampus juga bisa karena Dusun Bambu ini memiliki area terbuka yang cukup luas dengan udara yang sejuk dan pemandangan yang indah. Jika mau mencari lokasi pre-wedding juga lokasi ini cocok menurut saya, karena banyak spot yang pas.

Paddy Field





Saat saya dan teman saya tiba di lokasi, kami memutuskan untuk mengeksplor daerah tempat makan, bukan untuk makan sebenarnya akan tetapi hanya untuk melihat-lihat terlebih dahulu karena saat kami sampai rasanya belum masuk waktu makan siang. Salah satu tempat makan yang unik disana yaitu ruangan berbentuk seperti sarang burung yang berada di atas diantara pohon-pohon yang bisa diakses melalui jembatan gantung, nama tempat ini "Lutung Kasarung". Untuk ruangan yang kecil tarifnya Rp. 100.000,- per jam dengan kapasitas 3-5 orang.

Lutung Kasarung
Pintu Masuk Ruangan "Lutung Kasarung"

Ruangan "Lutung Kasarung"
Jembatan Gantung
Lokasi tempat makan lainnya ada "Purbasari", tempat makannya berbentuk bamboo gazebo yang berada disisi danau, di tempat ini kalian bisa menikmati makanan khas sunda secara lesehan, dapat juga menggunakan sampan untuk menikmati danaunya. Sayangnya kami tidak mencoba masuk kesana jadi tidak bisa memberikan banyak informasi mengenai tarif sampan dan gazebo-nya.

Pintu Masuk Purbasari

Bamboo Gazebo

Lokasi makan lainnya, ada Cafe Burangrang dan Pasar Khatulistiwa. Nah setelah puas berkeliling saya dan teman saya memutuskan makan di Pasar Khatulistiwa. Karena disana banyak pilihan kuliner mulai dari Gorengan, Sate ayam-kambing, Sosis Bakar, Pempek, Wafel, Es Potong Singapure, Bakmie, Bakso Malang, Batagor, Baso Tahu, Surabi, Nasi Goreng, Kwetiau Goreng Kuah, Burger, Kembang Tahu, Tahu Gejrot, dll. Selain kuliner, Bagi kalian yang ingin membeli souvenir bisa juga menemukannya di Pasar Khatulistiwa ini. Untuk membeli makanan di Pasar Khatulistiwa kalian harus menukarkan uang kalian terlebih dahulu menjadi voucher yang memiliki nilai pecahan sama dengan uang yang kalian tukarkan. Kisaran harga makanan disana sekitar Rp. 20.000,- sampai Rp. 40.000,-.

Pasar Khatulistiwa
Cafe Burangrang
Taman Bermain
Selama menyantap makanan di Pasar Khatulistiwa kalian juga bisa sambil menikmati alunan musik bamboo instrumen live performance yang berlokasi di depan bagian Receptionist.

Reception
Bamboo Instrument Live Performance
Lokasi terakhir yang kami kunjungi yaitu taman bunga, letaknya tepat di belakang Pasar Khatulistiwa.

Taman Bunga

Kesimpulan saya, tempat ini recommended untuk dikunjungi :)





Friday, November 28, 2014

Pendaftaran Peserta BPJS Umum

Akhirnya bisa posting lagi... Bismillah kali ini saya ingin berbagi sedikit tentang pengalaman saya mendaftar sebagai peserta BPJS umum. Kebetulan tempat saya bekerja belum memfasilitasi keanggotaan asuransi bagi karyawan barunya. Sehingga mau tidak mau saya harus mengurus pendaftarannya sendiri. Apalagi menurut saya asuransi ini sangat penting, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada kita besok atau lusa. Bukan berdo'a semoga sakit, akan tetapi pencegahan lebih baik daripada mengobati. Setidaknya dengan adanya asuransi kesehatan apabila terjadi sesuatu hal maka biaya pengobatan akan sedikit banyak tercover dari program asuransi tersebut. Selain itu, setelah saya membaca sebuah artikel yang memuat informasi bahwa keanggotaan BPJS ini akan menjadi "sangat penting". Wacananya kelak pembuatan passport, buku nikah, SIM dan STNK harus menyertakan kartu BPJS. Untuk itu saya mulai mencari informasi berkaitan dengan pembuatan kartu BPJS ini.

Awalnya saya berencana untuk melakukan pendaftaran secara online melalui website BJPS agar prosesnya lebih cepat dan tidak harus mengantri lama. Akan tetapi ternyata pendaftaran online tersebut sudah tidak dapat dilakukan. Sehingga saya harus mendaftar secara langsung ke kantor BPJS terdekat. Kebetulan domisili saya di wilayah Cimahi Selatan maka saya mendatangi BPJS Kantor Layanan Operasional Kota Cimahi yang berlokasi di Komplek Kotamas Jl. Kotamas Raya No. 1 Cimahi. Nah untuk kalian yang ingin melihat Alamat Kantor BPJS di wilayah/regional kalian, kalian dapat melihatnya disini

Saya sudah bisa membayangkan bagaimana mengantrinya saat proses pendaftaran nanti seperti yang teman saya informasikan bahwa saya harus datang sepagi mungkin untuk mengambil nomor antrian. Karena layanan perharinya dibatasi hanya 100 peserta kalau tidak salah. Kalau bisa datang dari jam 04.00 WIB katanya. Membayangkannya saja saya sudah malas. Saya datang ke BPJS KLOK Cimahi pukul 06.30 WIB, saya pikir saya tidak akan kebagian nomor antrian tetapi beruntung saya masih mendapat nomor antrian bahkan masih termasuk nomor urut kecil. Saya mendapat nomor urut 37. Katanya sih kalau Jum'at memang antriannya tidak terlalu banyak. Mungkin  karena nanti terpotong oleh solat Jum'at jadi tidak sebanyak hari-hari biasanya. Saya mendengar ada ibu-ibu yang datang sejak pukul 05.30 WIB dan mendapat nomor antrian 10. mereka sengaja datang subuh hanya untuk mengambil nomor antrian tanpa sempat mandi ataupun berdandan. Setelah mengambil nomor mereka pulang ke rumah untuk bersiap-siap karena loket pelayanan baru dibuka pukul 08.00 WIB.

Saat pengambilan nomor antrian di bagian security, mereka akan memeriksa kelengkapan persyaratan pendaftarannya, seperti Formulir pendaftaran (minta ke security atau petugas yang memberikan nomor antrian), Fotocopy Kartu Keluarga (KK), Fotocopy KTP, Fotocopy Buku Rekening Tabungan dan Pas Photo ukuran 3x4. Menurut informasi saat pendaftaran per tanggal 1 November 2014 pendaftaran BPJS umum hanya dapat dilakukan secara kolektif, tidak dapat dilakukan perorangan. Maksudnya yaitu ketika mendaftar semua nama yang tercantum dalam Kartu Kelurga (KK) harus didaftarkan juga secara kolektif. Boleh diwakilkan asal seluruh persyaratan lengkap. Bank yang dapat digunakan untuk pendaftaran BPJS diantaranya Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Negara Indonesia (BNI) dan harus konvesional, bukan syariah. Untuk persyaratan Fotocopy Buku rekening, masing-masing calon peserta BPJS harus memiliki nomor rekening pribadi.

Saat pendaftaran, kita tinggal menyerahkan seluruh persyaratan dan petugas BPJS akan menginputkan data kita. Oh iya sebagai informasi dalam formulir pendaftaran kita dapat memilih fasilitas kesehatan yang akan kita gunakan dan kelas perawatan. Pemilihan kelas perawatan ini akan menentukan banyaknya iuran setiap bulan yang harus kita bayarkan. Ada 3 (tiga) pilihan kelas perawatan, diantaranya kelas I Rp. 59.500,-, Kelas II Rp. 42.500,-, dan kelas III Rp. 25.500,-. Iuran dilakukan maksimal tanggal 10 setiap bulannya. Bagi peserta BPJS yang mendaftar lebih dari tanggal 26 pada bulan tersebut, baru akan dikenakan biaya pada bulan berikutnya. Fasilitas kesehatan dapat dipilih tergantung dari Puskesmas, Klinik atau dokter pribadi yang peserta BPJS inginkan.

Setelah proses input selesai dilakukan oleh petugas BPJS, maka petugas akan memberikan semacam tanda terima yang memuat nomor rekening virtual dan jumlah iuran yang harus kita bayarkan. Setelah itu, kita dapat mendatangi bank untuk melakukan transaksi pembayaran dan menerima bukti pembayaran. Bukti pembayaran tersebut digunakan kembali untuk mengambil kartu BPJS yang telah dicetak di tempat kita mendaftar BPJS. Kartu yang kita terima saat itu, baru dapat digunakan setelah 7 hari. Sebelumnya saya sempat mendengar kartu tersebut awalnya dapat langsung digunakan akan tetapi mungkin untuk menertibkan administrasi maka diambilah kebijakan dimana kartu tersebut baru dapat aktif setelah 7 hari dari pendaftaran. Untuk kalian yang sudah kadung memiliki Kartu ASKES atau JKN, tidak perlu kuatir karena kartu-kartu tersebut masih memiliki kegunaan yang sama dan diterima juga sama seperti kartu BPJS ini.

Kartu BPJS

Sekian Informasi dari saya, semoga bermanfaat :)

Sunday, September 22, 2013

Surat Keterangan Bebas Narkoba

Karena ada beberapa temen bloger yang memberikan pertanyaan seputar Surat Keterangan Bebas Narkoba dari Rumah Sakit Dustira, Cimahi pada postingan sebelumnya. Akhirnya saya memutuskan untuk membuat postingan tambahan. Berikut ini gambaran surat hasil keterangan hasil pemeriksaan laboratorium dari hasil tes urin yang kemudian hasilnya dikonsultasikan dengan dokter di Poli Kejiwaan.

Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Dari hasil konsultasi saya mendapatkan surat keterangan seperti pada gambar berikut, yang kemudian saya bawa ke bagian infokes untuk dicatat dan diberikan cap di bagian belakang lembaran suratnya.

Surat Keterangan Bebas Narkoba
Untuk Alamat lengkap Rumah Sakit di Bandung dan Cimahi yang saya tau mengeluarkan surat keterangan bebas narkoba diantaranya yaitu:
  1. Rumah Sakit Dustira, Cimahi (Rumah Sakit Swasta)
  2. Jl. Rumah Sakit No. 1, Cimahi, Jawa Barat, Indonesia 
    (022) 6652156
  3. Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin, Bandung (Rumah Sakit Pemerintah)
  4. Jl. Pasteur No. 38, Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
    (022) 2034953/57

    Semoga infonya bermanfaat :D

    Thursday, March 21, 2013

    Penipuan Melalui Telpon "Kecelakaan di Sekolah"

    Pagi kemarin ada sebuah kejadian yang membuat panik seisi rumah. Dimulai dengan adanya telpon dari seseorang yang mengaku sebagai guru adik saya yang paling kecil yang mengabarkan bahwa adik saya mengalami kecelakaan. Dia terjatuh di tangga sekolah dan kepalanya retak dan sekarang sedang berada di UGD RSHS dalam kondisi kritis. Saat itu, yang mengangkat telpon adalah ayah saya. Beliau yang mendengar kabar itu langsung panik. Orang tersebut meminta ayah saya untuk segera menghubungi dokter yang menangani adik saya. Ayah saya yang panik langsung berangkat menuju counter isi pulsa karena saat itu kehabisan pulsa. Dalam suasana panik itu, entah kenapa perasaan saya tetap tenang. Sambil memikirkan kejadian apa yang mungkin terjadi di sekolah adik saya sebenarnya sehingga mengakibatkan adik saya mengalami kecelakaan seperti itu. Akhirnya saya menemukan bayangan kejadian yang masuk akal yang memungkinkan adik saya mengalami hal itu. Adik saya kebetulan sekolah di salah satu sekolah menengah di Bandung yang memang melakukan sistem moving class. Jadi setiap pergantian pelajaran siswa akan berduyun-duyun untuk berpindah dari satu kelas ke kelas yang lain. Jadi saya berpikir mungkin saat moving class ini adik saya mengalami kecelakan. Barulah setelah memikirkan kemungkinan itu saya mulai merasa panik. Saat ayah saya keluar, orang yang mengaku guru adik saya itu terus menerus menelpon ke rumah. Bunyi suara dering telpon membuat saya malah semakin panik. Akhirnya saya mengangkat telpon. Akan tetapi saat saya mendengar suara orang itu. Saya merasakan ada sedikit keganjilan. Pasalnya saya merasa kenal dengar suara orang tersebut. Suaranya sama persis dengan orang yang menghubungi rumah saya sehari sebelumnya. Saya ingat dengan logat bicaranya yang agak batak. Alhamdulillah kemampuan voice recognition saya berarti cukup baik :p

    Jadi, sehari sebelumnya sempat ada orang yang menelpon ke rumah saya. Mengaku sebagai teman ayah saya, dia memberitahu bahwa namanya Budiman. Yang membuat saya percaya waktu itu dia tahu nama lengkap ayah saya. Akan tetapi saya agak curiga saat orang tersebut mulai menanyakan informasi tentang nama adik saya, sekolah adik saya, kemudian sekolah saya, dan tempat kerja ibu saya. Saya berpikir, loh katanya teman ayah saya tapi kok masih nanya-nanya informasi tentang hal tersebut. Saya sempat berkali-kali bertanya sebenarnya orang tersebut siapa dan akhirnya dia menjelaskan bahwa dia sempat diminta ayah saya untuk mencarikan kerja untuk anaknya. 

    Nah lanjut ke kejadian panik pagi itu. Saat saya yang menerima telpon beliau terus-menerus mendesak saya untuk segera menyuruh ayah saya menghubungi dokter yang katanya menangani adik saya itu untuk mengetahui kondisi adik saya. Kemudian dia menyebutkan No. Hp orang yang harus saya hubungi. Saya yang saat itu masih terbawa suasana panik. tambah panik saat diburu-buru untuk mencatat No. Hp orang tersebut. Orang itu mengatakan bahwa saya harus menghubungin No. HP 08568070983 a.n Bapak Sudirman. Terus saya tanya jadi No barusan itu no dokternya atau Bapak Sudirman? Kemudian orang itu mengatakan bahwa Bapak Budiman itu orang yang mengurus adik saya disana. Nah saya mulai ragu lagi. Masih dengan nada suara yang membuat panik orang itu terus mendesak saya atau ayah saya untuk segera menghubungi No tersebut sambil dengan nada suara orang yang menangis sedih. Sempat ada dalam pikiran saya. "Oh mungkin bapak ini merasa bersalah karena muridnya ada yang kecelakaan di lingkungan sekolah yang memang menjadi tanggung jawabnya." Akhirnya saya mengatakan iya ayah saya sedang menuju kesana dan sudah akan menghubungi No tersebut. Yang membuat saya kembali ragu lagi, wali kelas adik saya itu seorang perempuan. dan kalaupun memang ada kejadian seperti ini otomatis pasti wali kelas yang akan pertama kali mengabarkan kondisi adik saya itu. Tapi ya namanya sedang dalam kondisi panik kadang akal sehat jadi kurang bekerja.

    Dengan perasaan harap-harap cemas, saya menghubungi adik saya yang satu lagi dan Ibu saya, untuk mengabarkan semuanya. Anehnya saat saya menghubungi ibu saya beliau dengan suara yang sangat tenang menyarankan saya untuk menghubungi pihak sekolah terlebih dulu untuk memastikan semuanya. Padahal kemarin Ibu saya paniknya minta ampun saat adik saya belum juga pulang dari sekolah padahal hari itu sudah pukul setengah lima sore, padahal biasanya pukul 2 siang dia sudah berasa di rumah. Adik saya juga menyarankan untuk menghubungi pihak sekolah terlebih dahulu karena takutnya itu hanya penipuan. Kemudian saat ayah saya kembali beliau mengatakan bahwa orang yang bernama pak sudirman meminta untuk segera mentransferkan sejumlah uang untuk biaya tindakan adik saya dan untuk pembelian alat. Ayah saat sontak langsung marah-marah di telpon meminta kalau memang kritis ya sudah diurus dulu, masalah uang nanti bisa menyusul. Kemudian saya langsung menyampaikan kepada ayah saya untuk memastikan dulu ke pihak sekolah. dan jangan men-transfer uang dulu sebelum ada kepastian. Akhirnya dengan membawa uang untuk jaga-jaga, ayah saya berangkat ke sekolah untuk menanyakan kondisi adik saya. 

    Alhamdulillah setelah menemui pihak sekolah ternyata adik saya masih dalam kondisi sehat walafiat dan sedang belajar di kelasnya. 

    Saat saya mencoba searching di internet ternyata kejadian penipuan ini bukan kali pertama terjadi. Sudah banyak korban yang terperangkap pada modus penipuan ini. Seperti yang disampaikan sahabat saya yang bekerja sebagai guru di salah satu sekolah di Tangerang. Katanya disana sudah beberapa kali terjadi kejadian seperti itu. Anehnya orang tersebut hanya meminta uang sebesar 3 juta rupiah. Menurut saya nilai tersebut sangat kecil untuk effort sebesar itu. Kalo yang saya baca dari beberapa berita di internet kebanyak minta uangnya hingga belasan bahkan milyar rupiah :D Mungkin orang tersebut mempertimbangkan kemungkinan untuk transfer dengan permintaan uang yang tidak terlalu banyak peluangnya lebih besar jika dibandingkan dengan meminta uang dalam jumlah besar. Sudahlah...yang penting Alhamdulillah Allah masih melindungi kami sekeluarga...Wah...Ternyata saya ketinggalan informasi, saya pikir penipuan yang saat ini marak hanya modus minta pulsa melalui sms. 

    Pembelajaran yang didapat dari kejadian ini.
    1. Selalu waspada terhadap penelpon yang tidak dikenal dan jangan memberikan informasi apapun jika belum yakin orang tersebut siapa.
    2. Saat mendapat kabar seperti ini, jangan panik dan tetap tenang. Segera hubungi pihak sekolah untuk memastikan kebenaran kabar tersebut. Karena saat dalam kondisi panik orang seringkali kurang berpikir jernih.
    3. Saat menerima telpon usahakan alihkan jawaban dari jawaban "iya", karena dikhawatirkan terjadi hipnotis.
    4. Bila diminta untuk transfer sejumlah uang, dapat dipastikan itu adalah modus penipuan. Karena untuk melakukan suatu tindakan terhadap pasien biasanya pihak rumah sakit akan meminta persetujuan dari keluarga pasien dengan menyelesaikan beberapa persyaratan administrasi yang membutuhkan tanda tangan dari keluarga pasien. So...tidak ada alasan untuk transfer-transfer uang dimuka.

    Friday, October 12, 2012

    Membuat Surat Keterangan Bebas Narkoba

    Sudah lama sekali saya ingin membuat postingan tentang pembuatan surat keterangan bebas narkoba. Tapi apa daya rasa malas nampaknya lebih kuat menarik diri saya untuk tidak membuat postingan. Saat ini saya sedang disibukkan dengan kegiatan saya untuk melamar kerja (baca: sok sibuk). Saya baru tahu kalau ternyata di beberapa perusahaan ada yang memberikan persyaratan surat bebas narkoba juga. Wah...lumayan berat juga ya (berat di dompet maksudnya). 

    Alhasil mau tidak mau saya harus membuat surat keterangan tersebut. Saya sempat kebingungan juga mencari referensi tempat membuat surat keterangan bebas narkoba di daerah cimahi, kebetulan ini tempat domisili saya berada. Saya coba tanya ke beberapa teman ternyata tidak ada yang mengetahuinya. Akhirnya jalan satu-satunya ya tanya om google. Saya coba cari referensi tempat dan biaya yang paling murah diantara pilihan yang ada. Sebetulnya teman saya sempat mengatakan bahwa Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung juga  dapat mengeluarkan surat keterangan bebas narkoba, hanya saja biayanya mencapai 185rb kalo tidak salah (CMIIW). Setelah menelusuri mesin pencarian dapatlah informasi bahwa Polres Cimahi dapat mengeluarkan surat keterangan bebas narkoba. Akan tetapi mereka tidak memiliki lab untuk pemeriksaannya, sehingga pemeriksaan dilakukan di laboratorium seberang Polres. Setelah saya pikir-pikir lebih baik saya coba saja tes lab di Rumah Sakit supaya sekalian bisa minta surat keterangan sehat. Baru nanti pulangnya sekalian ke Polres untuk update SKCK.

    Akhirnya saya bergegas menuju Rumah Sakit Umum Cibabat. Disana saya menemui bagian informasi di Gedung C, akan tetapi ternyata RSU Cibabat tidak mengeluarkan surat keterangan bebas narkoba dan menyarankan saya untuk ke Rumah Sakit Dustira. Langsung saja saya meluncur ke RS. Dustira. Seperti biasa, saya parkir kendaraan di parkir timur. Lalu masuk untuk melakukan pendaftaran. Tapi karena saya tidak tahu prosedur pendaftaran untuk umum (biasanya nganter ibu daftar ASKES), saya coba datangi loket pendaftaran ASKES. Dari sana diarahkan untuk menuju Laboratorium yang letaknya di dekat parkir timur. Sayapun berjalan menuju Laboratorium di dekat parkir timur tersebut. Eh...setelah sampai disana ternyata untuk membuat surat bebas narkoba bukan disana tempatnya.  Saya diminta untuk menuju pintu masuk UGD dan menuju loket informasi. Tiba di loket informasi saya diminta melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Ealah...jadi disuruh kesana kesini gini. Mana saya tidak tahu letak pendaftaran umum dimana. Akhirnya saya kembali ke loket pendaftaran ASKES untuk meminta petunjuk. Alhamdulillah akhirnya sampai juga di Loket pedaftaran umum. dan ternyata letaknya tidak jauh dari pintu UGD. Baiklah itung-itung tur rumah sakit. Kemudian di meja informasi pendaftaran saya diminta mengisi form pendaftaran. Lalu menuju kasir. Hampir di setiap tempat yang saya singgahi menanyakan keperluan penggunaan surat keterangan bebas narkoba tersebut. Mungkin takut disalahgunakan atau semacamnya mungkin ya. Ternyata biaya yang harus saya keluarkan untuk pembuatan biaya surat keterangan bebas narkoba disana adalah 125rb. Saya merasa beruntung karena ternyata harganya masih jauh lebih murah jika dibandingkan saya membuatnya di tempat lain.

    Sesuai arahan saya menuju poli jiwa. Lho...Saya sempet kaget juga. Lah kok malah ke poli jiwa ya? Bagi saya yang awam tentang dunia medis, mendengar kata Poli Jiwa kesannya sudah negatif. Di bayangan saya yang terbesit adalah orang-orang yang terganggu kejiwaannya. Sayapun memberikan surat pengantar dari loket pendaftaran ke loket di Poli Jiwa. Saya melihat berkeliling. Apa yang salah ya sama orang-orang di sekeliling saya ini? Tampak tidak ada yang salah dengan mereka. Ada Bapak-Bapak tua, Ada Ibu-Ibu setengah baya, ada anak kecil, bahkan ada balita juga. Saya jadi penasaran Poli Jiwa itu menangani masalah apa saja sih? mungkin pikiran saya terlalu terkotak-kotak bahwa poli jiwa hanya khusus bagi orang yang mengalami gangguan kejiwaan alias mental. Tapi nampaknya sih bukan itu saja. Entahlah...

    Setelah menunggu giliran akhirnya tiba giliran saya. saya diminta untuk menampung urine di sebuah wadah seukuran tempat agar. Lebih tepatnya sih memang tempat agar. Saya kira urine tersebut akan dibawa ke lab untuk dites. Tapi ternyata tidak. Mereka cukup mengetesnya diruangan pemeriksaan pasien. nampaknya menggunakan alat sederhana. Mungkin hanya meneteskan sampel urine pada kertas kemudian ditambahkan suatu larutan yang bisa menunjukkan keberadaan zat adiktif, salah duanya amphetamin (AMP) dan morphin (MORP). Saya agak deg-degan juga sih takut-takut hasilnya positif. Karena bukan tidak mungkin kita gagal tes bebas narkoba. Salah satu teman saya sempat bilang temannya sempat gagal tes bebas narkoba karena ditemukan zat adiktif di urine nya yang ternyata itu akibat dari obat yang diminumnya beberapa hari itu karena dia memang sedang sakit, dan obat tersebut mengandung obat tidur. 

    Akhirnya tidak lama kemudian hasilnya keluar saya diminta menemui dokter di dalam ruangan untuk mengkonsultasikan hasilnya. Ada beberapa koas disana. :D Saya suka agak segan sebetulnya kalo periksa tapi banyak koas yang melihat. Merasa agak kuras privasi untuk curhat tentang keluhan penyakit misalnya. Tapi untungnya hari itu koas nya tidak ikut masuk. Mungkin mereka memang hanya melihat kasus-kasus yang penting yang perlu dipelajari lebih dalam. Dan Alhamdulillah hasilnya negatif. Saya bisa sedikit bernafas lega. Sayapun langsung keluar ruang pemeriksaan dengan menggenggam selembar kertas surat keterangan bebas narkoba dari dokter. Kemudian dibubuhi cap di loket poli jiwa. baru kemudian ke bagian infokes untuk diberi cap dan semacam dicatat berita acaranya (halah..apa ya istilahnya? Pokonya itulah).

    Tanpa berpikir panjang saya langsung pergi menuju parkir timur untuk bergegas menuju Polres Cimahi. Tapi kok dipikir-pikir saya kok gak minta salinannya ya? Hadeuh...masa 1 lembar 125rb. Ya sudahlah kita coba di Polres siapa tau mereka mau membuatkan surat keterangan bebas narkoba dengan menggunakan hasil lab di luar. 

    Setibanya di Polres, saya langsung memperbaharui SKCK saya. Sekalian menanyakan tentang pembuatan surat bebas narkoba. Dan...dan...dan ternyata di Polres bisa membuat surat keterangan bebas narkoba dengan biaya 100rb plus legalisirannya. (hiks...nangis darah) dan yang lebih mirisnya lagi kita tidak bisa meminta surat bebas narkoba dengan surat keterangan hasil lab dari luar karena sudah sepaket katanya. Baiklah mungkin saya kurang sedekah. Jadi pembelajaran saja setidaknya sekarang saya sudah paham prosedurnya. Semoga infonya bermanfaat. Maaf kalo postingannya terlalu kepanjangan dan berbelit-belit :D