Showing posts with label film. Show all posts
Showing posts with label film. Show all posts

Friday, May 30, 2014

Review Film Animasi "Frozen"

Baru saja saya selesai menonton sebuah film animasi disney yang berjudul "Frozen", sangat menarik. Awalnya saya tertarik menonton film ini karena melihat salah satu OST film ini yang di-cover oleh Lee Dong Wook dan Jo Se Ho di tayangan variety show korea Roommate (룸메이트), lagunya berjudul "Love is an open door". Sayangnya saya tidak menemukan potongan video cover-nya. Tapi kalau kalian penasaran kalian bisa menonton Roommate (룸메이트) episode 3. Nah, saya menemukan cover lagu ini yang di-cover oleh mereka. Here is the video...


Cukup susah juga menemukan film Frozen ini untuk ditonton secara streaming, tetapi akhirnya saya menemukan link ini, kualitas gambarnya cukup bagus. Sebenarnya film ini memang film yang sudah cukup lama keluar yaitu sekitar November 2013, tetapi ya karena saya bukan orang yang suka menonton setiap ada film baru di bioskop saya baru menontonnya sekarang. Saya baru akan menonton sebuah film kalau menemukan sesuatu hal yang menarik dari sebuah film, baik itu berupa review atau pemain, bahkan alasannya hanya kalau saya bosen karena tidak ada lagi yang bisa dilakukan baru saya akan mulai mencari tontonan yang menarik, ataupun hal-hal sepele lainnya yang membuat saya tertarik.

Ya cukup intronya, sekarang saya akan coba review tentang film ini. Seperti yang dilansir di wikipedia.com film Frozen ini adalah film animasi 3D Amerika tahun 2013 yang bergenre musical-fantasy-comedy. Film ini diproduksi oleh Walt Disney Animation Studios dan di-release oleh Walt Disney Picture. Film ini juga termasuk film Box Office. Tidak heran sih menurut saya karena animasinya sangat bagus, alur ceritanya menarik dan tidak membosankan karena disisipi komedi, terlebih musik dan lagunya juga bagus dan enak didengar.

Poster Movie "Frozen"
Film ini menceritakan tentang Princess Elsa yang memiliki kekuatan cryokinetic, dimana dia mampu untuk membuat es dan salju sesuai keinginannya. Suatu ketika ia bermain dengan adiknya, Princess Anna, Princess Elsa tidak sengaja melukai adiknya dengan kekuatannya itu. Kemudian kedua orang tuanya membawa Princess Anna ke Troll King dan Princess Anna dihilangkan ingatannya mengenai kejadian tersebut. Sang Troll menyarankan agar Princess Elsa belajar untuk mengontrol kekuatannya. Princess Elsa pun diisolasi dalam sebuah ruangan. Selama bertahun-tahun ia diam menyendiri dalam kamar isolasi tersebut. Bahkan ia tidak mau bertemu dengan adiknya karena kekhawatirannya akan melukai lagi adiknya tersebut. 

Sampai akhirnya di Istana diadakan upacara penyerahan kekuasaan kepada Princess Elsa. Princess Anna yang sebelumnya diperbolehkan ke luar istana setelah sekian lama mendekam di istana merasa sangat bebas dan senang sampai akhirnya dia bertemu dengan Prince Hans dan mereka menjalin hubungan yang sangat dekat di hari itu juga. Di hari pertemuan pertama mereka, Prince Hans langsung melamar Princess Anna yang memang haus akan kasih sayang, dan merasa bahwa Prince Hans adalah cinta sejatinya. Saat pesta dansa setelah acara pesta penobatan selesai, Princess Anna menemui Kakaknya, Princess Elsa dan meminta persetujuannya untuk segera menikah dengan Prince Hans hari itu juga. Princess Elsa tidak setuju, namun Princess Anna tetap pada pendiriannya dan memaksa Princess Elsa untuk merestuinya. Princess Anna merasa dengan menikah ia akan keluar dari rasa kesepiannya selama ini. Sampai akhirnya Princess Elsa marah dan sulit mengontrol emosinya sehingga mengeluarkan kekuatannya yang tak terkontrol. 

Princess Elsa kabur meninggalkan Istana, semua orang yang menyaksikan kejadian itu ketakukan. Princess Elsa tanpa menyadari telah membuat seluruh negeri membeku dan bersalju. Dalam pelariannya Princess Elsa pergi ke gunung dan membuat istana sendiri dengan kekuatannya. Istana yang sepenuhnya terbuat dari es, sangat indah. Disana ia merasa dapat menjadi dirinya sendiri tanpa takut melukai siapapun. Di lain pihak Princess Anna yang merasa bersalah telah membuat semua itu terjadi, berusaha menemukan Princess Elsa. Dia pergi menuju gunung sendirian hanya dengan kudanya. Akan tetapi di perjalanan kudanya kabur karena ketakutan akibat salju yang jatuh dari pepohonan. Princess Anna pun tetap melanjutkan perjalanannya, ia berhenti di sebuah toko untuk membeli pakaian pengganti pakaian beku yang ia pakai. Saat di dalam toko ia bertemu dengan Kristoff sang manusia es dengan rusanya Sven. Princess Anna berusaha membujuk Kristoff untuk memandunya menuju North Mountain. Awalnya Kristoff tidak mau namun Princess Anna membujuknya dengan membelikan suply kebutuhan yang tidak dapat ia beli di toko tadi. 

Akhirnya Princess Anna menemukan tempat Princess Elsa berada, Princess Anna membujuk Princess Elsa untuk kembali ke Istana namun Princess Elsa tetap pada pendirian. Ia bahkan mengusir Princess Anna agar menjauh darinya. Karena rasa takutnya kembali menyakiti Adiknya itu. Namun Princess Anna tetap berusaha keras membujuk Kakaknya itu. Emosi Princess Elsa kembali tak terkontrol dan tanpa sengaja ia kembali melukai adiknya. Princess Elsa menciptakan monster es untuk mengusir mereka. Mereka lari dari Istana es milik Princess Elsa, Kristoff yang melihat rambut Princess Anna memutih membawanya ke Troll, orang tua yang mengadopsinya. Troll menjelaskan bahwa hati Princess Anna telah membeku dan dia akan segera mati. Satu yang dapat menyelamatkannya yaitu ciuman dari seseorang yang benar-benar mencintainya alias cinta sejatinya. Kristoff pun segera membawa Princess Anna ke Istananya untuk bertemu dengan Prince Hans yang ia pikir adalah cinta sejati Princess Anna.

Sementara itu Istana es milik Princess Elsa dikepung oleh prajurit Princess Hans. Ia berhasil membawa Princess Elsa setelah mengatakan bahwa Princess Anna terluka akibat dirinya sehingga saat Princess Elsa lalai salah satu prajurit Prince Hans memanahkan panahnya namun meleset dan mengenai lampu gantung yang akhirnya jatuh mengenai Princess Elsa. Prince Hans membawa Princess Elsa yang tak sadarkan diri ke Istana dan mengurung serta merantai kedua tangannya. Dengan kekuatannya Princess Elsa yang sudah sadar kembali membekukan borgol besinya dan kemudian melarikan diri kembali. Princess Anna yang sudah tiba di istana menemui Prince Hans dan memintanya untuk segera menciumnya agar dapat menyelamatkan dirinya. Namu Prince Hans membuat sebuah pengakuan yang mengejutkan. Dia mengatakan bahwa dirinya tidak benar-benar mencintainya. Dia mendekati Princess Anna karena hanya untuk mengambil kekuasaan, karena ia merasa Princess Anna yang haus akan kasih sayang lebih gampang didekati dibandingkan Princess Elsa. Prince Hans meninggalkan Princess Anna yang semakin lemah dan mengatakan bahwa Princess Anna telah meninggal. 

Olaf, snowman yang menemani perjalanan Princess Anna dan Kristoff menemukan Princess Anna dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Princess Anna menjelaskan semua yang telah terjadi dan Olaf mengatakan bahwa Kristoff sebenarnya mencintai Princess Anna. Princess Anna kembali mendapat kekuatannya akibat kata-kata yang dikatakan Olaf. Dia berusaha menemui Kristoff yang sempat mengantarkannya ke Istana. Kristoff yang awalnya sempat pergi setelah mengantarkan Princess Anna kembali ke istana karena merasa khawatir akan keadaannya.

Akhirnya di perjalanan mereka bertemu, saat mereka hampir dekat. Mereka melihat Princess Elsa yang terkulai lemas setelah mendengar kata-kata Prince Hans yang mengatakan bahwa Princess Anna telah meninggal akibat perbuatannya akan ditikam pedang oleh Prince Hans. Princess Anna dalam keadaan lemah berlari untuk menyelamatkan sang Kakak. Disaat pedang terayun mengenai tubuh Princess Anna, Princess Anna membeku dan pedangpun hancur. Princess Elsa langsung memeluk Princess Anna sambil menangis. Namun dengan kekuatan cinta sang Kakak Princess Anna kembali normal. Tidak hanya Princess Anna yang kembali normal seluruh negeri juga kembali normal dan Princess Elsa akhirnya mampu mengontrol kekuatannya dengan rasa cinta dari adiknya. Prince Hans dan keluarganya ditangkap. Happy Ending Story :)

Film yang sangat menarik, pesan yang terkandung juga begitu bermakna. Sebuah perjalanan menemukan cinta sejati. Mungkin ini menjadi salah satu animation movie favorite saya untuk saat ini. :)

Monday, October 29, 2012

Belajar IELTS

Sudah hampir satu bulan saya mengikuti program IELTS preparation di IEDUC, dan cukup banyak juga ilmu yang sudah saya dapat disana. Awalnya saya tidak tahu perbedaan mengenai TOEFL dan IELTS. Tapi setelah mengikuti kursus satu bula disana semakin jelas perbedaan keduanya. Pada tes TOEFL hanya dibutuhkan pemahaman mengenai Listening, Structure dan Reading, dan soal-soalnyanya hanya berupa pilihan ganda yang mungkin bisa saja kita hitung kancing untuk menjawabnya. Beda sekali dengan IELTS. Dalam IELTS kita dituntut lebih aktif dalam berbahasa Inggris. Nah...dalam IELTS sebenarnya ada dua tipe modul, tergantung kebutuhan kita. Ada Academic dan General Training. Tergantung kebutuhan kita masing-masing. Untuk yang membutuhkan kebutuhan spesifik misal dalam bidang kedokteran atau lainnya. Mungkin bisa mengambil modul Akademik. Karena setahu saya memang ada istilah-istilah Bahasa Inggris tertentu yang ada dalam suatu bidang studi (CMIIW).

Dalam sesi listening, kita membutuh pengetahuan mengenai pengucapan dan penulisan kata dalam bahasa Inggris. Bahkan tutor saya meminta kami untuk berlatih spelling setiap hari dan membiasakan telinga kami dengan aksen British. Beberapa teman yang memang memiliki TV kabel atau menonton Film berbahasa Inggris tanpa subtitle mungkin banyak terbantu juga untuk sesi Listening. Setidaknya telinga mereka sudah akrab dengan pengucapan dan aksennya. Kita juga harus cermat karna untuk sesi Listening ini bentuk soalnya berupa soal isian, jadi jika salah penulisan kurang s/es misalnya itu saja sudah langsung salah. Dan harus benar-benar memperhatikan instruksi yang diberikan, karena masing-masing bagian memiliki instruksi yang berbeda.

Untuk Sesi Reading, ada berbagai macam tipe soal. Misalnya ada yang meminta kita untuk menentukan heading dari suatu paragraf dengan memberikan beberapa pilihan jawaban. Tipe soalnya bisa dibilang seperti soal menjodohkan. Ada juga tipe soal untuk menentukan apakah kalimat tersebut True, False, atau Not given berdasarkan wacana yang diberikan. Selain itu, ada juga tipe soal isian yaitu melengkapi sebuah paragraf yang di dalamnya terdapat titik-titik yang harus dilengkapi dengan kata berdasarkan wacana yang diberikan, dan beberapa tipe lainnya.

Nah kalau untuk Writting, kita akan diberikan dua buah tugas. Tugas pertama biasanya diminta untuk menuliskan deskripsi kita mengenai grafik, kurva, diagram, chart dan sebagainya dalam minimal 150 kata. dan untuk tugas yang kedua kita diminta untuk memberikan opini atau pendapat kita mengenai sebuah permasalahan serta menuliskannya dalam minimal 250 kata. Untuk sesi Writting ini kita harus banyak berlatih menulis dan membaca artikel-artikel yang memuat gambar, grafik, dan sebagainya yang serta memuat opini atau pendapat dalam bahasa Inggris tentunya.  

Untuk sesi terakhir yaitu Speaking, akan ada tiga tipe pertanyaan. Diantaranya yaitu interview, cue card, dan diskusi. Untuk speaking sebenernya salah satu solusinya adalah banyak-banyak berlatih conversation saja sih dan memperkaya vocab dan grammar kita. Jangan lupa juga perhatikan inonasi dalam berbicara. Karena nanti saat tes sebenarnya kita akan berhadapan dengan examiner dari luar alias bule. Dan Percakapan kita akan direkam sehingga penilaiannya bukan pada saat itu. Tapi berdasarkan hasil rekaman tersebut. Kebayang kan kalau cara bicara kita datar tanpa intonasi (CMIIW).

So...sudah jelaskan perbeda yang mencolok antara TOEFL dan IELTS. Setelah saya tarik kesimpulan dari kursus, sebenarnya modal kita untuk bisa fasih berbahasa Inggris ataupun sukses dalam tes-tes Bahasa Inggris ada dalam diri kita sendiri. Kuncinya adalah berlatih-berlatih dan berlatih. Karena dalam Bahasa yang dibutuhkan adalah keterampilan. Tidak cukup hanya dengan pengetahuan berupa teori. 

Mulai targetan dengan:
  1. Banyak menonton Film, siaran berita atau tayangan berbahasa Inggris tanpa subtitle atau bisa juga dengan mendengarkan musik berbahasa Inggris Kemudian coba untuk menuliskan dialog atau liriknya. kalau untuk pilihan Film bisa coba Film Harry Potter dengan aksen Britishnya yang kental.
  2. Membaca Artikel berbahasa Inggris dengan cara diucapkan dan coba melakukannya dengan pengucapan bahasa Inggris yang tepat. Jika kebingungan dengan bagaimana cara pengucapannya coba buka translate om google disana ada fitur suara pengucapan berupa icon speaker.
  3. Berlatih menulis dalam bahasa Inggris, bisa mulai dengan menulis diary misalnya. Setidaknya untuk menambah perbendaharaan kata dan sedikit demi sedikit memperbaiki grammar kita. Baru kemudian coba untuk menuliskan deskripsi tentang sesuatu dan opini atau pendapat kita disertai dengan membaca contoh-contoh artikel yang memuat deskripsi dan opini.
  4. Coba melakukan percakapan sehari-hari dengan menggunakan bahasa Inggris bersama teman dekat kita. Atau bisa juga menjadikan satu hari sebagai hari berbahasa Inggris dimana kita tidak boleh menggunakan bahasa lain selain Bahasa Inggris. Nah dengan begitu kita bisa saling mengkoreksi kekurangan masing-masing.
Wah..bikin tulisan ini juga jadi mengingatkan saya untuk segera berlatih dan mengalahkan rasa malas. Semangat!!! Jia You!!! Hwaiting!!!

Sunday, August 26, 2012

Farewell (Part I)

Hari jum'at kemarin saya berniat untuk ke kampus menemui salah satu sahabat saya sekaligus teman satu kelompok tesis saya Mira. Tadinya kami berniat untuk bersilaturahmi ke bagian Kedokteran Nuklir Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Rencana tersebut memang agak mendadak sebenarnya. Karna kebetulan minggu ini bisa dibilang masih masuk masa-masa libur lebaran. Tapi berhubung sahabat saya itu akan segera meninggalkan Bandung untuk menetap di Tangerang. Maka saya mengusulkan agar kami segera bersilaturahmi ke sana secepatnya sebelum dia berangkat. Untuk itu saya dan Mira memutuskan untuk bertemu di kampus agar bisa membeli beberapa buah souvenir sebagai kenangan-kenangan yang akan diberikan pada pihak kedokteran nuklir terutama pak Iman yang telah memberikan banyak sekali bantuannya selama kami menyelesaikan penelitian atau lebih tepatnya pengambilan data untuk bahan tugas akhir kami tersebut.

Saat tiba di kampus kami langsung bergegas menuju KOPMA (Koperasi Mahasiswa) yang terletak di sebelah barat laut kampus dekat SBM, tapi sayangnya KOPMA nya masih tutup. Tidak aneh juga sih karna saat itu suasana kampus masih cukup sepi. walaupun ada acara halal bihalal sebenarnya di Labtek VIII. Kemudian kami pergi ke Salman berharap disana ada secercah pengharapan. Tapi ternyata masih tutup juga. Akhirnya kami memutuskan untuk menunda silaturahmi ke Kedokteran Nuklir sampai Mira punya waktu berlibur ke Bandung. 

Nah yang menarik, hari itu sebenarnya merupakan batas akhir pengumpulan revisi paper untuk diikut sertakan dalam sebuah seminar internasional yang biasa diadakan oleh jurusan saya. Dan saya masih belum memutuskan apakah akan mengirim kembali atau tidak. Karena ada sedikit masalah yang membuat saya kesulitan untuk memperoleh informasi berupa notifikasi no paper saya yang diterima. Dalam suasana yang lagi serba riweuh alias ribet. Saya malah mengajak Mira untuk menonton film karena kebetulan hari jum'at ini ada nonton gratis bagi pengguna Telkomsel, Movie Mania. Dengan cara menukarkan 100 poin yang kita miliki dengan 1 buah tiket nonton gratis. Setelah saya cari info dari teman saya tentang Movie Mania tersebut. Ternyata masih ada dan tempatnya masih agak simpang siur, ada yang bilang di PVJ tapi ada yang bilang udah balik lagi ke Ciwalk. Akhirnya kami nekad pergi ke Ciwalk. Kalo memang di Ciwalk tidak ada ya udah berarti gak jadi nonton. Hahaha. Dasar ya!! maklum masih mental gratisan namanya juga baru aja lepas dari status mahasiswa. 

Setelah kami pergi ke Ciwalk, untungnya emang bener Movie Mania nya udah balik lagi ke Ciwalk. Akhirnya kami memutuskan untuk menonton Film Perahu Kertas. Kata orang-orang sih filmnya bagus dan dulu salah satu murid saya juga bilang kalau novelnya juga bagus. Jadi gak ada salahnya dicoba. Disatu sisi karena Mira membawa adiknya yang masih kelas 2 SMP, rata-rata film yang diputer bergenre Dewasa dan hanya ada dua film yang bergenre Remaja, yaitu Perahu Kertas dan The Dark Knight Rises.Kamipun menukarkan poin telkomsel kami di meja pembelian tiket dengan jalur antrian khusus untuk penukaran poin. Antrinya cenderung sepi sih. Mungkin karena orang-orang pada gak tau info tentang Movie Mania ini kali ya yang baru dipindah lagi ke Ciwalk. 

Setelah memegang tiket masing-masing, tidak lama kemudian kami masuk ke Theater 7. Lumayan kursinya gak begitu penuh jadi kami dapat posisi yang lumayan asik. Selama pemutaran film saya dan sahabat saya malah asik mengomentari karakter Kugy dalam film tersebut. Aslinya seneng sama pemeran Kugy itu, kayaknya anaknya cheerfull, lucu dan asik. Mukanya cantik banget sih enggak tapi entah kenapa ngeliatnya tuh menarik dan gak bikin bosen. Paling suka kalau dia udah pasang kedua jari telunjuknya di kepalanya seolah-oleh itu ia imajinasikan sebagai radar. Satu lagi tokoh yang menarik buat saya adalah Keenan. karakternya di film itu menurut saya dia itu cool, cerdas, baik, dan senang dengan seni. Keseluruhan film lumayan menarik sih menurut saya ceritanya gak ngebosenin karena dihidupkan oleh karakter-karakternya terutama Kugy. Tapi sayangnya kok ya ceritanya bersambung gitu, jadi berasa nonton sinetron aja. hehe. Maaf ya komennya gak mutu, agak awam kalo ngomen masalah film. Dari sepanjang pemutaran film tersebut penonton ketawa paling heboh cuma pas bagian hampir akhir dimana Eko salah pengucapan ijab kobul saat menikahi Noni sahabat Kugy.

Setelah pemutaran film selesai, saya harus segera menghubungi salah satu dosen pembimbing saya lagi untuk memastikan tentang paper saya. Bukannya langsung pulang, malam itu saya dan Mira malah pergi makan dulu. Padahal batas akhir pengumpulan paper adalah malam itu dan saya belum mengedit papernya sama sekali. Setelah makan barulah saya bergegas pulang ke rumah. Langsung membuka laptop dan mengedit paper saya. Dan Ternyata...paper yang saya submit waktu itu hancur lebur bahasanya. Parah harus ngedit ulang. Dengan kecepatan super berharap selesai sebelum tengah malam. Saya coba edit semuanya dari mulai translatenya, font hurufnya, dan format penulisannya harus benar-benar menyesuaikan dengan format paper IEEE. Setelah saya selesai mengedit, waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Wah...saya harus secepatnya mengirimkan papernya. Sebelum dikirim ternyata saya harus menconvert paper saya tersebut melalui sebuah situ converter yang disediakan oleh panitia. Lumayan banyak menghabiskan banyak waktu dikala waktu udah mepet gitu karena harus buat akun dlu dan nunggu konfirmasi, kemudian setelah convert harus tunggu balasan email hasil convertnya. baru kemudian download. Ya intinya banyak tahapannya. Tapi ya akhirnya terkirim juga walopun satu tahapan lagi gagal saya upload gara-gara keburu di-close. #nangisdarah

Tapi Alhamdulillah seenggaknya saya sudah menyempatkan diri untuk menemai teman saya memanfaatkan sisa waktunya di Bandung. Sabtu ini kami berpisah untuk menjemput masa depan kami masing-masing. Tapi semoga secepatnya saya bisa segera menyusul untuk bekerja di wilayah Jabodetabek sana. Aamiin.

Saya, Mira dan teman-teman TMDG 5 nonton di Ciwalk
Karena gak inget foto-foto, jadi yang diupload foto waktu nonton di Ciwalk juga tapi dulu saat bersama teman-teman TMDG 5. Tapi setidaknya mewakili foto saya dan mira sedang duduk bersebelahan. Ternyata saya baru sadar, kami jarang sekali berfoto bersama.  :D

Monday, April 30, 2012

Movie: Boys Don't Cry

Baru-baru ini saya baru saja menonton salah satu film yang berjudul Boys Don't Cry. Keinginan untuk menonton film ini sebenarnya berawal dari tekad saya untuk menonton film berbahasa Inggris tanpa teks demi bisa lancar berbahasa Inggris. Seperti yang kalian tau di postingan saya sebelumnya tentang Jadi LO Panikan bahasa Inggris saya bisa dibilang di bawah rata-rata, kepercayaan diri untuk bicara saja rasanya masih sangat kurang. Balik lagi ke topik bahasan :D  Selain itu saya agak penasaran juga dengan istilah transgender female to male (Ftm). Kebetulan rata-rata filmnya merupakan film dokumenter. Sejalan dengan niat saya untuk mengikuti lomba pembuatan film dokumenter. Sehingga rasa penasaran dan tekad saya itu membawa saya pada film ini.
Film Boys Don't Cry ini sebenarnya film yang sudah cukup lama dirilis tahun 1999 di Amerika. Film ini bergenre drama romantis yang dibumbui dengan adegan kekerasan dan tindakkan kriminal. Kisahnya diangkat dari kisah nyata seorang transgender asal Nebraska, USA yang bernama Teena Brandon (diperankan oleh Hilary Swank). Brandon secara biologis terlahir sebagai perempuan yang teridentifikasi sebagai pria. 

Boys Don't Cry
 Kisahnya berawal dari Brandon yang diketahui secara anatomis perempuan oleh saudara laki-laki perempuan yang dikencaninya dan kemudian mengalami ancaman fisik. Sampai akhirnya ia terlibat dalam perkelahian di bar dan  diusir dari rumah sepupunya. Kemudian Brandon pindah ke Falls City, Nebraska. Disana dia menjalin pertemanan dengan mantan narapidana John Lotter (Peter Sarsgaard) dan Tom Nissen (Brendan Sexton III), dan teman-teman mereka Candace (Alicia Goranson) dan Lana Tisdel (Chloe Sevigny) tanpa ada yang mengetahui identitasnya yang sebenarnya. Selama di Falls City, Brandon tinggal bersama Candace. Brandon terlibat hubungan asmara dengan Lana yang tidak mengetahui jenis kelamin biologis dan masalah di masa lalunya.  
Suatu ketika Brandon bersama teman-temannya itu pergi menuju tempat mereka bekerja, akan tetapi di perjalanan Brandon terlibat aksi kejar-kejaran mobil yang mengakibatkan dia terkena tilang dari polisi setempat. Sehingga Brandon harus dipenjara. Saat dipenjara Lana bertanya mengenai keberadaan Brandon di penjara perempuan dan Brandon akhirnya menjelaskan bahwa dirinya sebenarnya terlahir sebagai hermaprodit dan akan segera melakukan perubahan kelamin. Walaupun begitu Lana tetap bisa menerima Brandon apa adanya. 
Masalah muncul kembali saat Candace mendapati bekas pembalut yang ada di kamar Brandon dan kemudian memberitahukannya kepada Ibu Lana dan John serta Tom. Kecurigaan mereka ditambah lagi dengan artikel di koran yang ada kaitannya Brandon berdasarkan nama lahirnya, Teena Brandon. Kemudian John dan Tom berusaha membuktikan kecurigaan mereka dengan menyuruh Lana untuk memeriksanya. Namun Lana menutup-nutupi apa yang diketahuinya. Sehingga John dan Tom menyeret Brandon ke kamar mandi dan memeriksa sendiri secara paksa. 
Setelah kejadian itu John dan Tom terus mengejar Brandon hingga ke lokasi terpencil dan kemudian memukuli serta memperkosanya.  Brandon kemudian dibawa ke sebuah rumah disana dia diancam untuk tidak melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Brandon berhasil kabur melalui jendela yang berada di kamar mandi rumah tersebut dan mendatangi rumah Lana. Lana yang melihat Brandon tertekan membawanya ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian tersebut. 
Brandon kemudian bersembunyi di gudang milik Candace. John dan Tom yang berada dalam keadaan mabuk berencana untuk membunuh Brandon dengan mendatangi rumah Candace. Lana berusaha untuk mencegahnya. Akan tetapi usahanya sia-sia. John dan Tom mendobrak masuk ke rumah Candace. Karena takut terjadi sesuatu dengan Lana dan Candace, Brandon yang sebelumnya bersembunyi di gudang kemudian mengejar John dan Tom yang masuk ke rumah Candace. Akhirnya John dan Tom menyarangkan tembakan ke tubuh Candace dan Brandon. Tadinya Tom berusaha menembak Lana juga namun usahanya digagalkan oleh John. Akhirnya mereka pergi meninggalkan Lana yang terbaring diatas tubuh Brandon yang sudah tidak bernyawa. Keesokan harinya Lana terbangun di atas tubuh Brandon dan Ibunya membawa Lana pergi dari tempat itu. 
Cerita ini memberikan kesan yang sungguh dramatis ditambah lagi dengan akting para pemerannya yang benar-benar total.  Bahkan para pemerannya dan filmnya sendiri sampai berhasil mendapatkan beberapa penghargaan.
Dari cerita ini saya baru menyadari bahwa di luar sana ada kehidupan seperti Brandon ini, seorang transgender. Untuk transgender male to female saya sudah beberapa kali mendengar, akan tetapi untuk female to male ini rasanya baru sekarang-sekarang ini saya mendengarnya. Saya hanya tau perempuan yang berpenampilan tomboi, akan tetapi tidak sampai melakukan perubahan terhadap fisiknya. Tidak hanya Brandon, ada juga Scott Turner Schofield, seorang performer dan juga pembicara mengenai isu-isu transgender dan Lucas Petter Wilson atau dikenal sebagai Twinfools, seorang cosplayer asal Canada yang dengan berani mengambil keputusan untuk melakukan transgender tersebut di tengah pro kontra di masyarakat khususnya ditinjau dari segi agama.