Monday, March 7, 2011

Kerinduan Seorang Sahabat

Akhir-akhir ini rasanya ada yang hilang dari dalam diri ini. Entah angin apa yang membawa kekosongan dalam hati ini. Hampa, kosong, dan seakan ada yang hilang. Selama ini rasanya sudah jarang sekali perasaan ini datang dan menghampiri. Tapi aku seakan teringat akan ingatan di masa lalu tentang sulitnya melewati masa-masa di usia 20an yang dilontarkan oleh seorang guru. Kini ternyata rasa itu yang mungkin hinggap dalam hati ini.

Baru aku sadar dan benar-benar tersadar. Waktu terus berlalu dan roda kehidupan akan terus berputar hingga ada saatnya posisi kita ada di atas dan kadang di bawah. Rasanya cukup sulit juga menghadapi kenyataan di usia 20 tahun tentang arti sebuah persahabatan. Padahal persahatan yang selama ini aku rasakan banyak memberikan banyak semangat dalam menghadapi kehidupan yang sulit sekalipun. Teman itu....selalu ada di saat kita senang...selalu ada disaat kita sedih...tempat berbagi...dan tempat berkeluh kesah...bahkan mungkin banyak yang merasakan adakalanya kita lebih terbuka pada seorang teman dibandingkan dengan orang tua kita sendiri. Indahnya masa-masa yang banyak dilewati saat bersama sahabat.

Sekarang saat usia sudah berada di level kepala dua. Kita masing-masing mulai menghadapi kenyataan baru yaitu kembali menghadapi dunia namun dengan gelar yang berbeda bukan lagi pelajar atau mahasiswa namun seorang anggota masyarakat. Yang harus ikut berjuang menghadapi kerasnya dunia. Kita sekarang punya kehidupan masing-masing. Ada yang merantau, ada yang sibuk dengan pekerjaan dan karirnya, ada yang sibuk dengan studinya, ada yang sibuk dengan keluarga barunya, dan ada juga yang sibuk dengan dirinya sendiri. Sampai arti sebuah persahabatan kian terkikis. Bukan lagi persahabatan seperti dulu yang ada pada level ini. Apa memang masa itu pasti menghampiri setiap orang ya? Ya memang pada akhirnya pengalamanlah yang akan menjawab semuanya.

Mungkin memang sudah saatnya gelar seorang sahabat yang diberikan selama ini pada teman-teman sepermainan kita menjadi beralih gelar pada seorang sahabat yang akan menemani kita untuk menjalani kehidupan selanjutnya ke depannya. Seseorang yang akan menerima tongkat estafet selanjutnya dalam kelanjutan skenario kehidupan kita. Seseorang yang akan menjadi penguat kita dikala kita jatuh dan terpuruk. Seseorang yang akan mendampingi kita disaat masa-masa penuh suka dan cita. Yang mungkin juga penuh dengan bumbu-bumbu romantisme. Ya memang....memang inilah yang akan dan harus dihadapi sebuah gerbang baru sudah siap menanti kita di depan. Dan entah siapa yang ada di balik gerbang baru itu. Yang pasti dialah seseorang yang akan menjadi sahabat kita selanjutnya. Walaupun memang sahabat kita saat ini akan tetap menjadi bagian dalam kehidupan kita yang tak akan pernah terhapus oleh waktu.




............Persabahatan itu tak akan lekang oleh waktu............