Monday, April 27, 2020

Aplikasi Video Conference untuk Bekerja dan Belajar dari Rumah

Pandemik corona saat ini telah mengubah hampir seluruh tatanan hidup kita. Bumi seolah meminta waktu untuk memulihkan dirinya selama masa pandemik ini. Buktinya dengan himbauan "stay at home" alias "diam di rumah", langit Jakarta yang tadinya penuh polusi jadi biru lagi, lubang ozon yang tadinya sudah makin menganga lebar kini mulai tertutup. Mungkin ini yang dinamakan "Blessing in disguise". OK cukup pengantarnya. Saya mau agak fokus sedikit ke kegiatan stay at home-nya. Di Indonesia sendiri kasus corona pertama baru mulai diumumkan ke publik pada bulan Februari 2020 lalu, kemudian baru sekitar minggu ketiga bulan Maret kemarin pemerintah memberikan himbauan untuk melakukan "Work from home (WFH)" dan "School from home (SFH)" demi memutus rantai penularan virus ini. 
Kegiatan perkuliahan dan sekolah hampir seluruhnya beralih ke pembelajaran daring. Guru dan Dosen dituntut untuk sekreatif mungkin mengubah metode pembelajaran di kelas menjadi pembelajaran daring. Sebetulnya sudah ada banyak sekali pilihan teknologi yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti pertemuan tatap muka di kelas, dari mulai Learning Management System (LMS) hingga aplikasi video conference. Aplikasi video conference yang dapat dimanfaatkan, diantaranya Microsoft Teams, Google Classroom, Google Meeting, Skype, Zoom, dan lain-lain. Kemudian apa perbedaan dari aplikasi-aplikasi ini? Mana yang paling tepat digunakan untuk pembelajaran? Kali ini saya akan coba membandingkan tiga jenis aplikasi yang paling sering saya gunakan dan cukup populer digunakan saat ini. Aplikasi tersebut adalah Microsoft Teams, Google Meeting, dan Zoom.

Microsoft Teams
Microsoft Teams ini merupakan salah satu produk yang diluncurkan oleh Microsoft yang terintegrasi dengan Office 365. Aplikasi Teams ini tidak hanya menyediakan fitur video conference atau video meetings saja, tetapi juga dilengkapi dengan fitur-fitur kolaborasi lainnya seperti chat, penyimpanan file dan aplikasi integrasi lainnya. Kendala yang cukup sering kita hadapi saat menggunakan MT ini adalah saat proses log in karena harus menggunakan SSO dari intitusi kita. Aplikasi MT ini mampu mengakomodasi hingga 250 peserta dalam satu kali kegiatan meeting dengan durasi waktu maksimal 4 jam.

Google Meeting
Aplikasi video conference atau video meeting lainnya yang dapat kalian gunakan yaitu google meeting. aplikasi ini cukup mudah digunakan akan tetapi tidak semua pemilik akun google dapat berperan sebagai penyelenggara meeting. Untuk menyelenggarakan meeting dengan aplikasi ini kita perlu memiliki akun universitas atau instansi yang telah terintegrasi dengan google atau mendaftar akun google suite. Aplikasi ini mampu mengakomodir hingga 100 peserta. Aplikasi google meeting ini dapat menjadi alternatif pilihan aplikasi video conference yang paling ramah bandwith jika dibandingkan dengan dua aplikasi lainnya. Selain itu aplikasi ini juga sudah terintegrasi dengan google classrom sehingga guru atau dosen dapat juga sekaligus mengelola kelas daringnya.

Zoom 
Aplikasi satu ini merupakan aplikasi yang paling sering saya gunakan dan sepertinya paling populer juga saat ini. Aplikasi Zoom ini cukup populer karena aplikasi ini sangat user friendly, kita tidak memerlukan keahlian khusus untuk mengunakan aplikasi ini. Ada banyak fitur yang disediakan oleh aplikasi Zoom diantaranya fitur video conference, chat, sharing file, virtual background, dan breakout room. Fitur breakout room yang disediakan oleh aplikasi ini memungkinkan host untuk menyelenggarakan beberapa sesi dalam satu kali meeting. Jumlah peserta yang dapat diakomodasi oleh aplikasi Zoom ini berbeda-beda tergantung dari jenis akun yang kita miliki. Aplikasi Zoom menyediakan beberapa pilihan akun dari mulai yang free (basic) hingga versi enterprise. Untuk akun basic, host dapat menyelenggarakan meeting dengan total peserta hingga 50 orang dengan durasi waktu maksimal 40 menit, sedangkan versi enterprise nya dapat mengakomodasi hingga 300 peserta dengan durasi waktu yang tak terbatas. Sayangnya ada isu keamanan yang sempat mencuat terkait penggunaan akun Zoom ini, seperti contohnya kasus Zoom Boombing yang sempat heboh belakangan ini. 

Berdasarkan perbandingan tersebut maka pilihan penggunaan video conference dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pengguna. Dalam situasi pandemik ini sebetulnya pemanfaatan video conference ini seharusnya menjadi pilihan terakhir jika memang pemanfaatan aplikasi lain tidak dapat mengakomodir kegiatan pembelajaran daring, karena pemanfaatan video conference ini bukan tanpa kendala khusunya terkait penggunaan data internet. Bisa jadi siswa menghadapi masalah kuota karena kemungkinan siswa harus mengikuti beberapa meeting dalam satu hari, sehingga akan lebih bijak jika guru atau dosen dapat memanfaatkan LMS (Schoology, google classrom, dll) yang dimiliki dengan memaksimalkan penggunaan online chat, diskusi online, atau penugasan lainnya. Selamat mencoba :) 


No comments:

Post a Comment