Tuesday, May 3, 2011

Pheromone itu Pelet Alami

Sering banget ya kita mendengar teman atau seseorang yang mengatakan "belom ada chemistry-nya" tentang seseorang atau pasangannya. Sebenernya bener gak sih istilah ini dipake???

Sebenernya itu semua bener kok...karena ternyata ada suatu zat yang bekerja saat kita melakukan kontak dengan manusia lain gak mesti lawan jenis juga sih kayaknya...

Nah...Buat postingan kali ini aku mau bahas tentang suatu zat yang mengambil peranan penting dalam kehidupan kita. Dimana sih sebenernya letak pentingnya?

Kita perlu tau alesan apa yang bikin kita bisa tertarik sama seseorang. Kalo kalian pernah denger yang namanya pheromone. Nah zat kimia inilah yang ternyata berperan penting dengan timbulnya daya tarik antara pria dan wanita. Kalo yang udah belajar sistem intelijen khusunya tentang algoritma ant colony optimization mungkin pikiranya langsung membayangkan pheromone sebagai zat yang membantu semut untuk berkomunikasi dengan colony-nya dalam mencari jalur terpendek menuju makanannya.

Tapi jangan salah...pheromone ini juga ternyata dihasilkan oleh manusia tepatnya oleh kelenjar endokrin. Kelenjar ini terletak di ketiak, wajah, kulit dan kemaluan. dan biasanya mulai aktif dihasilkan ketika kita menginjak usia yang cukup. Zat feromon paling sering dikeluarkan oleh tubuh saat tubuh berkeringat dan juga dapat tertahan di dalam pakaian. Tapi ini bukan berarti bahwa kalo kita ingin menarik lawan jenis tinggal suruh dia cium bau keringet kita. Bisa-bisa yang ada...dia malah kabur duluan... :D

Nah sebenernya cara kerja pheromone itu seperti apa sih...Yuk kita bahas!!!
Layaknya inisiator dalam reaksi kimia, pheromone bisa menimbulkan rasa tertarik kepada lawan jenis baik itu secara seksual ataupun tidak. Proses kerja feromon biasanya dimulai dari kontak mata, jika kontak mata terjadi maka senyawa feromon akan tercium oleh organ tubuh manusia yang sensisitif yaitu Vomerosonal Organ (VNO). Makanya kalo yang pengen bikin seseorang tertarik bisa dicoba dengan kontak mata terlebih dahulu... :p
VMO ini terdapat di dalam lubang hidung dan terhubung ke dalam otak melalui jaringan syaraf. Letak VNO bisa diliat di gambar berikut.


Setiap kali pheromone berhembus dari tubuh maka pheromoe ini akan tercium oleh VNO dan akan diteruskan ke daerah hipotalamus yang juga mengatur emosi manusia. Dan setelah menerima ransangan, otak akan memberi respon balik dan akan mempengaruhi kondisi psikologis tubuh misalnya akan terjadi perubahan detak jantung, nafas yang menjadi tidak beraturan, suhu tubuh meningkat, keringat, dan lain-lain.

Setelah pheromone bertindak sebagai inisiator, maka selanjutnya hipotalamus akan merangsang pembentukan senyawa kimia lain yaitu senyawa phenyletilamine (PEA), dopamine, nenopinephrine, senyawa endropin, dan senyawa oksitosin.

Senyawa-senyawa inipun akan bertindak sesuai fungsinya masing-masing. Senyawa PEA, dopamine, dan nenopinephrine memberikan respon tersipu-sipu atau malu ketika berpandangan dengan orang yang dicintai. Senyawa Endropin akan menimbulkan perasaan aman, damai, dan tentram. Sedangkan senyawa oksitosin berperan dalam membuat rasa cinta itu rukun dan mesra diantara keduanya.

Efek pheromone dan senyawa lainnya ini bisa seperti efek narkoba. Senyawa-senyawa ini akan membuat seseorang kecanduan sehingga ingin melihat pasangannya atau orang idamannya sesering mungkin.

Perasaan jatuh cinta ini selang beberapa waktu akan menghilang sedikit demi sedikit. Hal ini disebabkan produksi senyawa tersebut tidak berlangsung terus menerus, kemampuan tubuh menghasilkan senyawa itu mulai berkurang setelah dua sampai empat tahun. Akibatnya, rasa tertarik pada seseorang pun mulai meluntur, terutama ketika tubuh tidak lagi memenuhi kebutuhan PEA. Pada saat rasa ketertarikan itu kian meluntur, maka otak akan tetap berusaha untuk memproduksi senyawa oksitosin selama kedua pasangan berusaha untuk saling menyayangi dan setia.

Jadi wajar aja kalo kadang kita cenderung mengalami perubahan perasaan terhadap pasangan kita setelah beberapa waktu. karena reaksi itulah yang sebenernya terjadi di dalam tubuh kita.

10 comments:

  1. ant colony kayaknya ya soale nyebut soal pheromone segala :)

    ReplyDelete
  2. waaaaahhhh,,,bagus bagus,,nambah pengetahuan..
    cocok bgt sm suasana hati aku,,hihihi ;D

    ReplyDelete
  3. @rizal: thanks bgt... :D semoga bermanfaat...

    @Lina: Alhamdulillah kalo suka... tunggu postingan selanjutnya ya... :D

    @adeka: bener bgt, kan diatas jg sempet disebutin kalo yg udh belajar system intelijen sempet denger istilah pheromone di ant colony optimization include ant system dan ant colony sytem dkk nya... :D

    ReplyDelete
  4. Owh.. gitu ternyata ya..

    Tinggal di praktekan nih teorinya.. :)

    ReplyDelete
  5. iya, mangga atuh segera dipraktekin aja :p

    ReplyDelete
  6. iya, tapi pheromone sendiri bisa kita picu sehingga bisa keluar secara alami dan maksimal.salah satunya dengan memakai parfum yang mengandung pheromone. www.parfumpheromone.info

    ReplyDelete
  7. Iya barangkali mas, saya belum coba cari info baru...terima kasih tambahannya :)

    ReplyDelete
  8. bener gak parfum pheromone memang ngefek banget. dan terbukti manjur sudah banyak juga testimoni di website ane tentang parfum pheromone bisa kunjungi website ane di http://noserba.com/

    ReplyDelete
  9. Untuk anda yang mau tau apakah pheromone itu sebenarnya? dan bagaimana sistem kerja pheromone didalah parfum untuk memikat lawan jenis, silahkan kunjungi artikel tentang pheromone di rajapheromone.com

    terimakasih untuk blog pelangi tak pernah mendung yang memberikan artikel bagus tentang pheromone.

    ReplyDelete